Rasa ini konvergen hanya untukmu
Tak terkuanta, absolut dihatiku
Refleksimu yang sama asaku
Terjadi kesetimbangan nyata dihadapankuGravitasi cinta ini membuat jatuh
Saat pancar matamu tak terdispersi
Menghadirkan resonansi di jiwa
Abadi karena hukum kekekalan cinta
Mungkin menurut definisi berbagai orang bahkan ilmuan – ilmuan tercanggih dunia, cinta adalah satu-satunya hal yang mampu membuat seseorang melakukan tindakan yang irrasional. Dengan kata lain bahwa fitroh Tuhan yang sangat suci inipun irrasional .
Hal ini sesuai dengan Hukum Newton 3 bahwa F aksi akan sama dengan F reaksi.
Maksud dari hukum tersebut adalah bahwa sebab akan berbanding lurus dengan akibat .
Maka tindakan irrasional tersebut berbanding lurus atau boleh dikatakan sama dengan cinta itu sendiri .
Namun , menurut saya pernyataan tersebutlah yang tidak irrasional , pernyataan tersebut sering kali muncul kepermukaan hanya dilontarkan akibat adanya pengalaman empiris belaka tanpa melakukan penelitian lanjutan .
Sebenarnya cinta adalah hal yang paling rasional yang pernah ada , cinta adalah sesuatu yang mengikuti mekanisme algoritma .
Sampai saat ini belum ada yang menyangkal bahwa konsep algoritma adalah suatu konsep matematik yang tidak logis maka demikianpun cinta. Didalamnya ada suatu proses yang akan mengeluarkan hasil.
Sekarang yang menjadi pertanyaan besar adalah , apa prosesnya dan apa hasilnya ?
Proses yang dilalui sampai menimbulkan perasaan yang diciptakan Tuhan dengan begitu dasyatnya ini sangatlah panjang .
Mulai dari pengenalan yang mendalam , berbagai cobaan , tuntutan atas nama cinta , pengorbanan , dan masih banyak proses lainnya sementara hasil dari proses tersebut adalah perasaan cinta itu sendiri tentunya adalah cinta yang menimbulkan ketenangan jiwa bagi yang memiliki . Hal ini karena pada hakikatnya cinta mengikuti hukum kekekalan energi , cinta tidak dapat diciptakan maupun tidak dapat dimusnahkan .
Kenapa cinta tidak dapat diciptakan bukankah melalui komunikasi yang intens maka cinta dengan mudahnya tercipta?
Saya rasa pernyataan-pernyataan secamacam ini hanya akan muncul dari orang – orang yang kurang memaknai cinta sebagai salah satu anugerah yang Tuhan berikan kepada umat-Nya .
Sungguh cinta adalah nikmat Tuhan yang menggambarkannya tidak semudah memecahkan hukum Lorentz .
Banyak misteri yang belum dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan sama seperti halnya Teori relativitas yang diungkapkan Einstein beberapa abad yang lalu.
Sebagai umat yang tidak atheis maka yang perlu kita pahami adalah hanya Tuhan yang mampu menciptakan dan memusnahkan cinta itu sendiri .
Kita wajib yakin bahwa Tuhan telah mempertimbangkan dengan baik kapasitas cinta yang diturunkan kepada hamba-Nya agar tidak melampaui cinta hambaNya itu kepada Ia , Tuhan semesta alam .
Menurut studi kasus tetapi terdapat beberapa manusia yang perasaan cintanya itu membuat ia lalai bahkan ingkar . Naudzubillahmindzalik bahkan ada yang sampai rela kafir mengkhianati Tuhannya sendiri hanya karena perasaan yang pada hakikatnya Tuhan yang menciptakannya.
Bukankah itu salah satu tindakan yang sangat durhaka bahkan sangat tidak tahu berterima kasih .
Orang – orang seperti inilah orang-orang yang kurang mengenal Tuhan mereka , orang – orang yang tidak pandai menysukuri nikmat yang ada.
Kenapa kasus diatas bisa terjadi ? Hal tersebut dapat terjadi karena cinta telah membutakan mereka akibat daya dan tekanan yang terlalu besar sehingga cinta yang tercipta sudah tidak relevan dengan Hukum elastisitas.
Cinta yang tercipta sudah diluar batas elastisitas yang normal.
Sehingga pada akhirnya akan timbul berbagai macam problem . Misalnya saja hancurnya cinta itu sendiri akibat adanya beban yang di luar kapasitasnya.
Segala sesuatu di dunia ini Tuhan ciptakan bukan tanpa batasan-batasan yang sedemikian indah . begitu pula cinta . untuk mempertahankan rasa cinta diperlukan berbagai macam usaha antara lain berkaitan dengan beban .
Percayalah dalam sebuah perasaan yang indah tersebut tersimpan banyak beban misalnya saja berupa berbagai polemik yang menyertai . Hal ini sangat wajar karena cintapun memiliki kemampuan maksimum dalam menahan beban .
Berkaitan dengan kemampuan maksimum ini mengingatkan saya akan salah satu mata kuliah anak-anak teknik yaitu Material Teknik dimana disana disebutkan bahwa dalam materi tegangan atau yield biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam menahan beban.
Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile Strength” disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum.
Itulah cinta hal yang sederhana tetapi ternyata rumitnya berbanding lurus dengan FISIKA .
Ketika kita tidak menguasainya maka hal yag perlu kita lakukan adalah berlatih, memahami, dan mengaplikasikan .
Saran yang ini berlaku untuk fisika juga ya…. 🙂
Harapan setiap orang adalah agar cintanya mengikuti hukum kekekalan energi sebagai mana mestinya .
Karena dengan begitu maka kita akan senantiasa mencintai apapun itu karena Tuhan kita karena kita mengetahui betapa dahsyatnya ia enciptakan cinta itu sendiri dan cinta itu menjadi nilai mutlak dalam suatu kehidupan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar