" Diam adalah bahasa terbaik ketika sedang kecewa dengan keadaan.
Aku terdiam bukan berarti aku takut, tapi aku diam untuk yang terbaik.Lebih baik diam dengan rasa sayang, daripada tersakiti dengan harapan.DIAM (mungkin begini lebih baik).Lebih baik DIAM daripada konyol karena berkata tapi salah.Jika tidak tahu, lebih baik diam. Tapi memilih diam, bukan berarti tidak tahu.Terkadang, diam itu lebih baik , daripada bicara tapi tak dihargai, tak dianggap ada.Lebih baik diam tapi tahu, daripada bicara tapi tak mengerti apa yang dibicarakan.Diam bukan berarti tidak melakukan apa-apa, berpikir ketika diam juga merupakan tindakan.Kadang lebih baik diam daripada menceritakan masalahmu, karena kamu tahu sebagian orang hanya penasaran, bukan karena mereka peduliTerkadang aku lebih memilih untuk diam, bukan karena aku tak mempunyai kata. tapi karena itu lebih mudah daripada harus menjelaskan segalanya.Diam bukan bararti lemah, terkadang kita tahu apa yang harus dikatakan, tapi kita tidak ingin melukai perasaan seseorang. "
Latihan Mengolah Vibrasi agar senantiasa bergetar di Vibrasi Power, itu sudah diajarkan Raslulullah SAW 15 abad yang lalu... Tafsir ilmiahnya saja yang baru ketemu sekarang..
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Ket.
~ Orang yang beriman (Believer), Level Kesadaran sah teridentifikasi di level 700-Up
~ Berkata Baik, itu berbeda dengan berkata-kata yang positif. Karena kalimat positif belum tentu baik. Sebagaimana berfikir positif belumlah tentu bijaksana, dll.
Kata-kata yang baik, itu keluar dari level kesadaran Power. Sehingga mempunyai dampak yang efektif bagi kebaikan dan kemajuan audiensnya.
Jadi, yang terpenting itu Vibrasi atau getaran rasa yang melandasi kata-kata. Dan bukan sekedar konten kalimatnya itu sendiri.
Allah swt berfirman :
(24)Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,(25). pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (Qs. Ibrahim: 24-27)
~ Dan sebagai sarana agar mampu mengucapkan kalimat yang baik adalah DIAM... Sawung.... Jeda... Tadzakur... Tafakur..... Melatih kesadaran agar senantiasa bergetar di Titik Nol.. .... Ikhlas Pasrah....
Demikian, semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam...
Salam
Endi Hendani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar