Kekuatan Kasih Sayang
Ksih sayang merupakan nutrisi esensial bagi tumbuh kembang anak selain kandungan gizi berimbang. Kekuatan kasih sayang mampu menciptakan kecerdasan, keterampilan dan ikatan batin yang kuat antar orang tua dengan anak. Hal ini diperkuat dengan beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa kasih sayang mampu menciptakan perasaaan nyaman sehingga menentukan arsitektur otak.
Sebut saja dari awal kehamilan. Seorang ibu yang begitu mengasihi anaknya selalu berusaha mencurahkan kasih sayangnya walaupun masih di dalam kandungan. Aktivitas seperti mengajak bicara si jabang bayi atau memperdengarkannya musik ternyata mampu merangsang pertumbuhan otak bayi.
Orang tua yang sungguh-sungguh mencintai buah hati juga selalu bisa menerima anak mereka apa adanya. Penerimaan ini menimbulkan rasa nyaman dalam diri anak sehingga membuat konsentrasi anak terfokus pada potensinya, bukan pada cap, kesalahan atau kekurangannya. Anak pun akan memiliki motivasi intrinsik untuk mengembangkan potensinya. Semuanya atas kesadaran dirinya sendiri.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa hilangnya perasaan cinta pada fase awal kehidupan juga dapat melemahkan kekuatannya dan membuat pengaruh yang fatal pada otak. Ukuran otak anak yang jarang tersiram kasih sayang dan jarang diajak bermain lebih kecil 30% daripada anak normal pada usia yang sama.
Perlu diketahui pula bahwa anak-anak yang kurang kasih sayang, sering dimarahi, dipukul tak dapat melenyapkan kejadian tersbut dari otaknya. Perlakuan berulang seperti ini pada anak tiga tahun pertama akan meningkatkan rasa takut di sistem limbik. Jika anak stres, selama beberapa hari sistem alarm di otaknya akan meningkat dan bayangan akan pelakunya akan menimbulkan rasa takut. Akibatnya fungsi otak bagian lain akan terblokir. Kemampuan berbahasanya juga akan terganggu, dan parahnya lagi ketika tumbuh menjadi pribadi dewasa, hormon stres cepat terproduksi begitu terkena beban ringan. Bahkan di beberapa kasus, anak yang sering dibentak dan dimarahi mengalami kesulitan hingga gagauan berbicara.
Entah si anak menjadi pribadi minder, penakut hingga menderita gagap. Dalam kehidupan bersosialisasi nanti pun yang rugi juga anak karena ia hanya kan jadi bahan ledekan dan lelucon teman-temannya. So, sudahkah Anda sebagai orang tua memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas pada buah hati Anda ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar